Selasa, 27 Maret 2012

HADIAH UNTUK PENYUKA FREE SEX (Oleh "NUR HUDA" Pendidik Sebaya PIKR UTJ)

Bro, miris ya. Padahal diantara kita banyak yang tahu bahaya dari gonta-ganti pasangan (seperti Flash Disk aja..). Namun, jika dikaitkan dengan nikmat yang dihasilkan dari free sex maka dihasilkanlah rasa acuh tak acuh lah. Tapi hukum sebab akibat bisanya berlaku sih. SIPHILIS atau sering dipanggil "RAJA SINGA", adalah penyakit populer yang bisa dijadikan hadiah atau reward bagi para relawan pelaku free sex. Apalagi pelaku yang sudah MILITAN dan FASIH dalam melakukannya, mungkin akan ada hadiah utama yaitu AIDS. AIDS yang merupakan tiket kematian yang menyedihkan dan tidak membahagiakan bagi penyuka free sex. Sabar, masih ada lagi hadiah - hadiah hiburan berupa ISK (Infeksi Saluran Kencing). Oh ya masih ada lagi nih :
  1. HERPES GENITAL : bonus penyakit yang satu ini dikarenakan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
  2. GONORE (PENYAKIT NANAH) : Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika. 
  3. SIFILIS (RAJA SINGA) : Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun. 
  4. TRICHOMONIASIS : Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil. Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan intim. Kontak seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator juga berisiko menularkan virus.Cara untuk mencegah penyebaran 10 penyakit kelamin akibat Seks Bebas adalah dengan berhubungan seks dengan satu pasangan (suami/istri). Disarankan juga menggunaan kondom untuk meminimalisir penularan penyakit. Tapi yang terpenting jangan melakukan seks bebas diluar nikah.
Pokoknya Barito Utara "NO FREE SEX" lah....BISA !!! Prestasi....JUGA !!
"...ensei itah...murik ka ngaju menggilau bua je kakas kalu..."

    Senin, 26 Maret 2012

    PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN, PENTING !!!! (Oleh : Irmayani, Pendidik Sebaya UTJ)

    Permasalahan kependudukan pada dasarnya terkait dengan kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah mengamanatkan perlunya pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional. Salah satu program pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan adalah Program Keluarga Berencana yang bertujuan mengendalikan jumlah penduduk diantaranya melalui program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Pendewasaan Usia Perkawinan diperlukan karena dilatarbelakangi beberapa hal sebagai berikut:
    1. Semakin banyaknya kasus pernikahan usia dini.
    2. Banyaknya kasus kehamilan tidak diinginkan.
    3. Banyaknya kasus pernikahan usia dini dan kehamilan tidak diinginkan menyebabkan pertambahan penduduk makin cepat (setiap tahun bertambah sekitar 3,2 juta jiwa).
    4. Karena pertumbuhan penduduk tinggi, kualitasnya rendah.
    5. Menikah dalam usia muda menyebabkan keluarga sering tidak harmonis,sering cekcok, terjadi perselingkuhan, terjadi KDRT, rentan terhadap perceraian.
    Beberapa persiapan yang dilakukan dalam rangka berkeluarga antara lain :
    • Persiapan fisik, biologi
    • Persiapan mental
    • Persiapan sosial ekonomi
    • Persiapan Pendidikan dan ketrampilan
    • Persiapan keyakinan dan atau agama
    Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Bahkan harus diusahakan apabila seseorang gagal mendewasakan usia perkawinannya, maka penundaan kelahiran anak pertama harus dilakukan. Dalam istilah KIE disebut sebagai anjuran untuk mengubah bulan madu menjadi tahun madu. Pendewasaan usia perkawinan merupakan bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. Program PUP memberikan dampak pada peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR). Tujuan program pendewasaan usia perkawinan adalah Memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Tujuan PUP seperti ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin yang lebih dewasa. Program Pendewasaan Usia kawin dan Perencanaan Keluarga merupakan kerangka dari program pendewasaan usia perkawinan. Kerangka ini terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu:
    (1) Masa menunda perkawinan dan kehamilan,
    (2) Masa menjarangkan kehamilan, dan
    (3) Masa mencegah kehamilan,

    Kamis, 22 Maret 2012

    PERCERAIAN DAN CINTA oleh Candra PS PIK R UTJ

             Berita Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan angka perceraian nasional hingga 70 persen. (Republika, 24/01/2012).Menurut berita itu, ada tiga daerah tercatat memiliki tingkat perceraian paling tinggi. Bandung menempati urutan pertama. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi (PT) tahun 2010, angka perceraian mencapai 84.084 perkara. Angka tersebut naik 100 persen lebih dibanding tahun sebelumnya sebanyak 37.523 perkara. Rincian penyebab perceraian adalah sebanyak 33.684 perceraian akibat faktor ekonomi, 25.846 perkara tidak ada keharmonisan, dan 17.348 perkara tidak ada tanggungjawab.Peringkat kedua diduduki PT Surabaya sebanyak 68.092 perkara. Angkanya meningkat sembilan persen daripada 2009 sebanyak 63.432 perkara. Rincian faktor perceraian di antaranya sebanyak 22.766 perkara akibat tidak ada keharmonisan, sebanyak 17.032 perkara tidak ada tanggungjawab, dan 12.326 perkara faktor ekonomi.
    PT Semarang menyusul di posisi berikutnya dengan jumlah 54.105 perkara pada 2010. Angka tersebut meningkat 17 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 47.592 perkara. Rincian penyebab perceraian antara lain sebanyak 21.648 perkara tidak ada tanggungjawab, sebanyak 13.904 tidak ada keharmonisan, dan sebanyak 12.019 perkara akibat faktor ekonomi.Jika dikumulasikan dari ketiga provinsi itu maka jumlah keluarga yang telah bercerai selama periode 2005 – 2010 adalah 206.281 keluarga. Sungguh, jumlah yang tidak sedikit bukan? Apa yang bisa disimpulkan dari beberapa laporan di atas? Sebuah penelitian menegaskan bahwa (1) ketiadaan ayah dalam keluarga dalam arti ayah tidak menjalankan fungsinya sebagai seorang pendidik atau ketidakmengertiannya tentang kekhasan pada masa kanak-kanak akan menghambat perkembangan anak baik jasmani, perilaku maupun intelektualitasnya, (2) dasar utama pendidikan anak adalah keteladanan, cinta, kasih sayang dan kelembutan, (3) pengaruh seksual, acara TV yang menyimpang, nyanyian yang tidak mendidik, perselisihan orang tua, waktu luang yang banyak dan ketergantungan kepada pembantu merupakan kendala yang paling rawan yang mengakibatkan penyimpangan perilaku anak, dan rumah tangga yang berantakan  (Adnan Hasan, 1991).Banyak orang yang begitu bersemangat memasuki bahtera rumah tangga bermodalkan cinta yang menggebu terhadap pasangannya. Tapi pada kenyataannya cinta saja tak cukup untuk membangun biduk rumah tangga yang berkualitas. Puncak kenikmatan sebuah pernikahan bukan dicapai melalui penyatuan fisik saja, melainkan melalui penyatuan emosional dan spiritual yang saling menumbuh kembangkan.

    Pernikahan adalah sarana pembelajaran yang berkelanjutan, baik untuk mempelajari karakter pasangan ataupun meng-upgrade diri masing-masing. Karenanya sangat penting membangun komitmen bersama untuk saling menghargai dan mengingatkan baik sebelum, di awal maupun sepanjang pernikahan.

    SYUKUR DAN KEBAHAGIAAN oleh Ade Novita Sari PS PIK R UTJ

           Tahukah Anda bahwa ada komponen penting dari kebahagiaan yang sering diabaikan? Secara ilmiah, bersyukur secara teratur justru dapat meningkatkan kebahagiaan sebanyak 25 persen, demikianlah salah satu hasil studi yang dilakukan Robert A. Emmons, Ph.D., dari University of California.Robert Emmons yang juga editor-in-chief of the Journal of Positive Psychology mengungkapkan  rahasia  arti penting  merasa bersyukur. Hasilnya menunjukkan, banyak bersyukur dan berpikir positif justru dapat membawa pengaruh baik bagi kesehatan, mood,.Dalam studinya, ia mengamati hubungan antara kebahagiaan dengan kondisi kesehatan seseorang. Dalam riset ini, tim peneliti meminta para respondennya untuk mengisi buku harian selama 10 minggu. Buku harian ini berisi lima hal yang mereka syukuri yang terjadi minggu lalu. Hasilnya, para responden terbukti 25 persen lebih bahagia dari sebelumnya. Mereka juga menunjukkan kondisi tubuh yang lebih bugar ketimbang orang-orang yang kurang bersyukur atas apa yang dialaminya.“Riset ini menunjukkan bahwa rasa bersyukur dapat membawa efek yang luar biasa dari segi fisik dan psiko-sosial,” tutur Rita Justice dari University of Texas Health Science Center, seperti dikutip Huffington Post.“Praktik menulis harian syukur dan praktek-praktek lainnya sering tampak begitu sederhana dan mendasar; dalam studi kami, kita sering memiliki orang-orang menyimpan catatan harian rasa syukur sekitar tiga minggu. Namun hasilnya sudah luar biasa. Kami telah mempelajari lebih dari seribu orang, dari usia 8 – 80 tahun, dan menemukan bahwa orang yang berlatih dengan konsisten perasaan rasa syukur dilaporkan banyak membawa manfaat,” tulis Robert A. Emmons dalam artikelnya yang dimuat di www.dailygood.org.Menurut Emmons, tiga kekuatan sebagai bagian dampak rasa syukur pada tiap orang. Pertama dampak fisik, psikologi dan sosial.Secara fisik, orang yang banyak bersyukur akan memiliki; sistem kekebalan tubuh yang kuat, kurang terganggu oleh sakit dan nyeri, dapat menurunkan tekanan darah, dan tidur bisa lebih lama dan merasa lebih segar setelah bangun.Sedang secara psikologis, orang yang banyak bersyukur memiliki tinggi tingkat emosi positifnya, lebih waspada, hidup, dan terjaga, lebih bersukacita dan senang juga lebih optimis dan mudah bahagia. Secara sosial; ia lebih mudah membantu, murah hati, dan penuh kasih pada orang lain dan sedikit memiliki rasa kurang kesepian dan terisolasi.
    Menurut Emmons, ada dua komponen sebagai dampak rasa syukur. Pertama, merupakan penegasan dari kebaikan. Kedua, dengan syukur bisa mencari tahu dari mana kebaikan datang. “Ini tidak berarti bahwa kehidupan sempurna, tetapi tidak mengabaikan keluhan, beban, dan kerepotan. Tetapi ketika kita melihat kehidupan secara keseluruhan, syukur mendorong kita untuk mengidentifikasi beberapa jumlah kebaikan dalam hidup kita.” dan tetap menjaga diri dalam kebaikan ,,,,,

    Selasa, 20 Maret 2012

    REMAJA MASA KINI - JANGAN LEBAY DONG !! (Oleh Stephani Glentse Ciptadi, Pendidik Sebaya PIR R UTJ)

    Sobat, gimana kabar ?
    Suntuk ya kalo liat sama ndengerin berita-berita miring seputar Indonesia masa kini. Yang politiklah, yang bencanalah, yang korupsilah, yang bikin jengkel lagi, berita jual beli "NARKOBA" oleh beberapa oknum dalam sebuah institusi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat. Tapi, kalo kita cuma mencibir, mengejek, dan biasa-biasa aja, ujung-ujungnya sih sama saja. Jadi remaja harus kreatif. Menjadi generasi yang berguna nggak susah kok. Apalagi berhubungan dengan "kelakuan minus" di masa sekarang ini. Bahkan untuk menjadi trendsetter yang baik saja, masih jarang - jarang ada. Perilaku remaja sekarang lebih suka pada kelakar ALAY, LEBAY dan NORak aBIS, sudah menjadi tontonan menarik bagi kita semua. What !! Tontonan menarik ?? Terus yang bakal ngelanjutin kepemimpinan Indonesia nanti siapa?
    Sobatku yang kusayangi semuanya...
    Hati-hati dengan pendangkalan akhlak yang sudah dilakukan perlahan - lahan oleh para militansi penjaja miras, narkoba, dan sex bebas. Waspadalah dengan tontonan hedonisme yang mengasyikan namun menghanyutkan. Serta prahara - prahara kehidupan dramatisasi yang berkesan dibuat - buat oleh tayangan sinetron sekarang ini. Mendidik diri sendiri menjadi generasi yang bertanggungjawab lebih baik daripada tidak sama sekali. Jangan hanya bisa menilai orang lain, tapi nilailah diri sendiri dan mulailah melakukan repairing pada jati diri kita yang dirasa agak melenceng atau kebablasan.

    Senin, 19 Maret 2012

    NEW COMPOSITION OF "ULUH TABELA JAYA" PER 02 DESEMBER 2011

     PEMBINA :
    Drs. Bambang Edhy Prayitno, MM
    Yaser Arafat, ST, MT
    Taufik Nugraha, S.Kom
    Kabid Bina Mitra POLRES BARUT
    dr. Fahmi Syamsul Rijal

    KETUA
    Muhyar S, A.Ma
    WAKIL KETUA I
    Muhammad Solichin
    WAKIL KETUA II
    Biswandi
    SEKRETARIS
    P. Pristiwantoro
    BENDAHARA
    Darwati

    PENDIDIK SEBAYA (PS) :
    C a n d r a
    Irmayani
    Stephani Glentsie Ciptadi
    Nur Huda
    Muhammad Solichin

    KONSELOR SEBAYA (KS)
    Muhammad Khoiri
    Puspo Pristiwantoro
    Darwati
    Fitria
    Sawitri

    HUMAS & REMAJA
    Iqbal
    Antonius Satriadi
    Sarkani
    Anton Permadi
    Vany Desita Wahyuni

    SIE EKONOMI
    Agus Wibowo
    Imam Fauzi
    Supriyanata
    Ade Novita Sari
    Septa Nur Jannah

    Senin, 12 Maret 2012

    PENGALAMAN ADALAH PERMATA KEHIDUPAN (OLEH ANTONIUS SATRIADI)

    Salam PIK-R UTJ
    Sahabat PIK-R dimanapun berada, perkenalkan saya adalah Antonius Satriadi. Walaupun masih sebagai calon kader di PIK-R Uluh Tabela Jaya, saya berharap banyak bisa selalu bergabung untuk seterusnya.  Menurut  saya, PIK-R UTJ bisa dikatakan sebagai forum, wadah, ajang dan pusat edukasi atau pembelajaran mengenai kesehatan remaja secara mental dan spiritual. Pengalaman adalah guru yang berharga. Ibarat sungai Barito yang mengalir dan semakin keruh, dan tidak akan jernih kembali. Namun, dengan pengalaman, pikiran kita akan menjadi lebih dewasa dan berkarakter. Sahabat, mustahil keberhasilan murni dicapai tapa sebuah atau lebih pengorbanan. Kekalahan, kesalahan, keterpurukan, dan hukuman (punishment) harus dijadikan cermin demi masa depan lebih gemilang. Manusia yang berhati mulia adalah manusia yang hidupya dipenuhi  oleh khasanah maaf memaafkan, simphoni senyuman, harmoni kejujuran dan lantunan kebersahajaan namun bukan berarti tidak pernah punya pengalaman yang tidak menyenangkan. Dan manusia yang bijaksana adalah manusia yang menjadikan pengalamanya (baik atau buruk) sebagai rekomendasi perjalanan hidup yang tersirat tanpa tersurat untuk menggapai masa depan lebih baik dan tentunya tetap dalam koridor Tuhan YME.
    Para Pendidik dan Konselor PIK-R UTJ
    (5 SEKAWAN : Agus, Anton, Ibis, Ikin, Iqbal)